[You , Me and Our Story] Between You and That Man part 2

Kyu .. aku tak menyangka seseorang yang dulu aku kagumi , sekarang ada di sampingku , tertidur di sampingku . Jarak yang tadinya bermeter-meter , sekarang hanya terpaut beberapa sentimeter saja . Dulu , aku juga menatapmu dari seberang jalan , dan kau tak mengenalku . Kini , aku bisa memandangmu dari jarak sedekat apapun , dan kini aku bukan saja mengenalmu tapi kita terikat kasih bukan ? Pasti di luaran sana , banyak sekali fans beratmu yang masih mencaci makiku , dan merendahkan aku . Tapi kau tak pernah ambil pusing dan selalu berkata , “Tenang, hanya kau yang ku dengar . Baik ucapan , maupun kata hatimu” dan lagi-lagi ia mengatakannya sembari tersenyum. Dari antara seluruh hyungnya yang juga anak-anak popular di kampus , menurutku ia paling berbeda . Para wanita berkata ia anak yang kalem , cool ato apalah . Tapi melihat dirinya yang sebenarnya di dekat sang kakak , aku pikir ia anak yang atraktif . Berisik pula . Hari ini rasanya aku benar-benar di ajak kembali ke masa beberapa tahun yang lalu .

 

Aku yakin ada yang tak bisa dihilangkan oleh hujan – air mata dewa tepatnya …

———————————————————————-

Aku merasa ada sesuatu menggelitik kakiku . Aku pun terjaga dari tidurku . Badanku pegal-pegal.. Aduh , sakit sekali rasanya . Aku pun membuka mataku perlahan , samar-samar aku lihat siapa yang menggelitik kakiku . Dan … AKU TAK MELIHAT SIAPA-SIAPA !!! OMONA ~!!! Siapa itu ?! Tapi kakiku masih terasa geli .Aku menarik selimut cepat-cepat , dan yang ku temukan .. Henry – hamster peliharaan Kyu . Fiuh , aku kira siapa . Aku menghela nafas panjang . Namun tiba-tiba , ada yang memegang pergelangan tanganku . HOAAAAAH !!

“Tadaaaa !!!” Kyu menyembulkan kepalanya dari bawah ranjang . Raut wajahku berubah cepat , dari panik jadi cemberut .

“Omo ~, kenapa kau ? Jelek sekali wajahmu”

“Hah ! Kau kira aku tidak terkejut … Kenapa tak kau bangunkan aku dengan cara yang lebih manis lagi . Tak adakah cara lebih baik dari ini ?” kataku menutup wajahku . Kyu cepat-cepat beranjak dari kolong tempat tidur lalu duduk di sampingku .

“Hei,hei … Maafkan aku Younha-chan , aku pikir kau akan biasa saja . Jangan menangis ya ..” pintanya lembut sembari menjauhkan kedua tangan yang ku gunakan untuk menutupi wajahku . Ia mengecup rambutku .

“Siapa bilang aku menangis . Aku tak semudah itu mengeluarkan air mata “ kataku jengkel .

“Aish~, jangan galak-galak lah pada suamimu tercinta ini . Hahah, ayo .. mana senyum manisnya , Younha-chan ? Aku ingin melihatnya …Ayo , Younha-chan” godanya dengan wajah seperti om-om hidung belang .

“Kyu-chan , wajahmu tak pantas dibegitukan . Apa-apaan wajah itu . Aku jadi ingin menamparnya”

“Aish~ , jahat sekali kau”

“Kau belum pernah aku tampar kan ?”

“Hayah , siapa bilang . Dulu kau pernah menamparku”

“Kapan ?! Aku saja tidak ingat. Bohong ..”

“Mwo … Aku yang merasakannya . Kau ingat ketika aku mengejekmu ..”

“Hah ! Siapa suruh kau mengejekku “

“Tapi pada saat itu kau memang jelek sekali”

“Kurang ajar sekali kau berkata jika aku ini jelek . Kau sendiri …”

“Wek, aku tampan “ ia menggodaku dengan wajah jeleknya dan berkata ‘wek’ . Lalu ia lari keluar kamar .

“Heiii !!! Dasar anak kurang ajar !!” Aku mengejarnya dan melemparinya dengan bantal . Ia berlari ke ruang makan , aku mengikutinya dan JRENG ! (aku seperti mendengar suara gitar)… Aku menemukan di meja makan sudah terdapat sarapan pagi untuk kami berdua .

“Omo ~, apa ini ? Kyu , aku yakin aku bermimpi” lalu tiba-tiba ia mencubitku ,”Argh ! Sakit Kyu !”

“Kau tidak bermimpi, Younha” ia tersenyum lebar . Disana sudah tersedia semangkuk nasi goreng dan dua buah telur dadar untuk kami berdua .

“Okay , mari kita makan! Aku ingin menyicipi masakan buatan suamiku” ia tersenyum, penuh arti .

“Tapi sebelumnya aku minta …”

Dan terlambat … aku sudah mengunyah sendok pertama nasi goreng itu di mulutku . Hening sesaat . PEDASSSSS!!!!!!  Aku menjerit minta air . Kyu pun panik mencari gelas . Cepat-cepat ia meminumkannya padaku .

“Huah ! Mahih pe… Huah ! Sssshh , ini pedahekali . Huah !” teriakku pada Kyu . Kyu cepat-cepat membuka freezer lalu mengambil sisa eskrim yang semalam . Ia menyuapkannya padaku .

“Mianhae, Younha . Aku baru saja mau minta maaf padamu … Tapi kau terlalu cepat memasukkan suapan pertama itu”

“Huah , pedah Kyu . Mahih pedah , huah . Ehhhhsssss …” aku mengipas-ngipas mulutku yang terasa panas . Air mataku pun menetes . Lalu tiba-tiba Kyu melakukan manuver yang tak disangka-sangka . Ia melumat bibirku beserta isinya . Aigooo  ̴ ,percayalah aku tidak bermimpi yang macam-macam semalam . Aku bahkan terkejut , walau hanya diam . Jika kalian bertanya apa yang aku rasakan saat ini , aku akan berkata .. rasa pedas itu hilang digantikan dengan sesuatu yang meletup-letup di dadaku . Lama … Laa maa .. L a a m a a .. l a a a m a a a a … Lama sekali ia melakukan hal yang seperti itu. Rasanya waktu terhenti di sekelilingku .

Meskipun kami sepasang suami-istri tapi kami jarang melakukan hal yang satu itu bahkan sampai selama itu (biar ku tambahi ,di luar kamar . Hm , aku harus minta maaf pada para wanita di luar sana yang terus memuja Kyu sampai saat ini . Tapi harus kuakui , ia sangat pintar dalam hal ini ;P)

Aku memutuskan untuk menyudahi semua itu dan .. akhirnya lepas . Kami terdiam sesaat tapi saling pandang . Aku terus menggigiti bibirku . Aku melihatnya sedikit salah tingkah dengan memegangi bibirnya , tapi rasanya .. wajahnya itu innocent sekali . Seperti tidak terjadi apa-apa pagi itu . Damn ! Aku juga tak tau harus memulai pembicaraan dari mana .

“Kau ..” kami berdua berucap bersamaan . Lalu tawa kami berdua meledak .

“Hahah. Kau dulu , Younha” katanya sambil terus tertawa dan memegangi perutnya .

“Tidak kau saja .. Hahaha” begitu pula aku .

“Hahah , wajahmu seperti labu” ia terus tertawa . Aku tiba-tiba terdiam . Dengan tangkas kedua tanganku mendarat di pipinya lalu mencubitnya dengan sepenuh hatiku .

“Bilang apa kau tadi ? Hah ? Mau kau ulangi ?”

“Argh , tidak . Minhae , Younha . Akh ..” Aku pun melepasnya . Dan entah kenapa aku cepat-cepat memeluknya .

“Kyuuuuu, saranghae !!!”

“Me too, miinah” dan ia pun menyambut pelukanku dengan kehangatan yang ia punya . Kyu hari ini kita akan bertemu dengan pria idolaku kan ? Tapi rasanya , awalan untuk pagi ini sangatlah indah untukku . Kyu , aku menerimamu apa adanya seperti kau menerimaku apa adanya . Dan kau suami paling hebat sedunia . Laki-laki yang paling aku banggakan .

Pagi itu, Kyu memang membuatnya sangat indah . Tapi aku tak tau , apa jadinya ketika aku membawanya ke hadapan pria itu . Aku sedikit lesu untuk bersiap-siap pagi ini . Kyu menyadari tingkah lakuku pagi ini .

“Younha, kenapa kau ? Sakitkah ? Apa perlu kita pergi ke dokter ?”

“Hm ? Oh , tidak . Aku hanya merasa sedikit pegal di pundakku “ kataku sambil menepuk-nepuk pundakku

“Mau aku pijit ? Heheh , sini “ ia tertawa lebar sambil menepuk-nepuk sofa di sebelahnya,”Nanti kita kan akan pergi , jangan sampai kau tertinggal momen seru ketika aku akan meninju pria itu”

Aku hanya tersenyum sambil menghampirinya yang sedang duduk di sofa

“Hei, kau terlihat cocok sekali dengan kemeja itu , dari siapa ?” kataku sambil melirik kemeja hitamnya . Ia pun mulai memijit pundakku .

“Oh ini, dari Ah-Ra eonni—oleh-oleh dari Amerika. Younha, bukankah kau juga dapat ? Aku menaruhnya di lemari, di tumpukan kotak-kotak sepatu . Kau belum membukanya ? Apa aku belum memberitahumu ya ?” ia menggaruk kepalanya ketika mengucapkan kalimat terakhirnya itu . Aku menggeleng .

“Minhae , kalau begitu aku lupa . Heheheh … Padahal ia membawakan oleh-oleh banyak sekali untuk kita. Kalau aku tidak salah parfum , baju , coklat …”

“Jinjja ? Omona~ Jangan-jangan parfum yang bentuknya lucu itu , yang wanginya unik itu dari Ah-Ra eonni ya ? ” kataku , kini benar-benar menatapnya lurus . Ia mengangguk ,“Wah, Ah-Ra eonni memang yang tebaik . Dia benar-benar tau apa yang cocok untukmu ”

“Tepat . Dia kakak terbaik sedunia” katanya mantap . Aku sesaat terdiam .

Ah-Ra eonni .. meskipun kini mereka punya kehidupan masing-masing tapi mereka masih tetap berhubungan . Berbeda dengan kakak beradik sejenisnya yang ketika sudah mempunyai keluarga sendiri , mereka pasti akan disibukkan dengan masalah keluarga masing-masing .Ah-Ra eonni juga selalu tau apa yang Kyu suka , apa yang pantas untuk Kyu . Benar-benar ‘Ibu’ yang baik . Sedangkan aku ? Aku tetap saja harus bertanya terlebih dahulu apa yang ia sukai . Padahal aku istrinya , tapi rasanya aku belum mengenal diri Kyu sepenuhnya . Kapan aku bisa mengerti Kyu sepenuhnya ?

“Ngomong-ngomong, kapan kita akan pergi ?” kata Kyu yang menyadarkan lamunanku .

“Ohya , kau ingin jam berapa ?”

“Okay . Mari bersiap-siap . Kita akan pergi sekarang” Ia dengan cepat bangkit dari duduknya , lalu dengan semangat menepuk dadanya . Ia bertingkah seperti Siwon oppa (-.-)a

Beberapa saat kemudian ia sudah siap dengan pakaiannya yang terlihat sangat rapi . Kyu pergi ke garasi untuk memanaskan mobil terlebih dahulu sembari menunggguku berganti baju .

Mungkin aku terlalu berlebihan , tapi percayalah aku rindu untuk bertemu dengannya . Mungkin hanya orang-orang yang merasakan hal yang sama denganku saja yang bisa tau apa yang ku rasa saat ini . Rasa sayang ku padanya — rasa sayang yang berbeda dengan yang ku punya untuk Kyu — tak akan pernah hilang . Ia selalu berkata jika suatu hari nanti aku akan dikirimi Tuhan seorang lelaki yang gagah , yang akan melindungiku dari apa pun yang akan melukaiku , terutama hatiku . Pria kiriman Tuhan itu juga yang akan menjagaku hingga akhir hayatku nanti . Aku tak pernah berpikir sejauh itu karena yang ku punya saat itu hanya dirinya , pria gagah , idolaku yang selalu ada di sisiku . Menjagaku . Yang menunjukkanku indahnya dunia . Ia rajin sekali menasihatiku , padahal dirinya juga perlu nasihat dari orang lain . Tapi saat ia pergi , ia tak memasukkanku dalam daftar orang yang harus ia ucapkan salam perpisahan . Jahat . Tapi , perpisahan itu selalu mendadak bahkan kadang tak mengucapkan salamnya .

Di hari pernikahanku , sepucuk surat Ibu titipkan padaku . Surat dari pria itu—seakan ia tau kapan aku menikah . Mungkin ia memang tak datang di hari bahagiaku , tapi suratnya sudah cukup untuk membuktikan bahwa ia selalu ada untukku . Meski lewat sebuah surat .

Younha , aku percaya padamu bahwa suatu hari nanti kau menemukan pria terbaik untukmu . Kini kau sudah menemukan pria itu bukan ? Aku berjanji , pria itu yang akan menggantikanku untuk menjagamu . Pria itulah yang dikirimkan Tuhan untukmu . Jangan ragu akan dirimu sendiri . Jangan dengar apa kata orang lain tentang dirimu dan pria itu , yang jelas kalian saling mencintai bukan ? Kini , aku sudah sangat tenang , meninggalkanmu dengan pria itu . Ia pria yang baik . Siapapun dirinya , terimalah ia dengan tangan terbuka seperti aku menerimamu apa adanya . Perlakukan dia seperti kau memperlakukanku apa adanya . Kau tau aku seperti apa . Aku yakin suamimu orang yang lebih baik dariku .

Younha , ini jalanmu . Jalan menuju kebahagiaanmu . Kau yang pilih jalanmu sendiri . Jangan sampai kau menyesal dengan keputusan orang lain untuk hidupmu . Jangan kau tiru aku. Jangan pernah.Aku tak pernah menyesal menikah dengan wanita yang kau kagumi itu — meski pun pada akhirnya kita harus berjuang mati-matian untuk bisa bertahan hidup .Tapi aku menemukan arti kehidupan yang sebenarnya ketika aku mengenal wanita itu .

Kebahagiaan itu dapat kau rasakan ketika kau berbagi , sayang . Jadi teruslah berbagi . Meski yang kau punya hanya sebuah kasih . Tapi setidaknya kau mempunyai arti dalam hidupmu. Aku selalu dan akan selamanya merindukanmu , Sayang . Kau yang terbaik yang pernah ku punya”

Aku sudah mengunci seluruh pintu . Aku sudah mempersiapkannya . Aku tak bermaksud untuk membedakanmu Kyu . Aku tau kalian berbeda . Sangat berbeda . Aku hanya ingin kau tau, bahwa ia juga salah satu pria yang ku sayang . Dan rasa sayang itu berbeda dengan yang aku punya denganmu . Bahkan ia saja sudah mempercayakanku padamu . Jadi , jangan kau adili dirinya , karena kau tak pernah tau dirinya yang sebenarnya .

Kyu melihatku yang berdiri di depan pintu . Ia menjemputku untuk masuk ke mobil tapi aku berhenti seketika .

“Aku punya syarat , Kyu-kun”

“Mwo ? Kenapa tiba-tiba kau mengajukan syarat padaku ?”

“Hei, menurutlah padaku . Mau atau tidak .”

“Baiklah, apa itu ?”

“Aku yang menyetir “ kataku tegas . Ia mengangguk-angguk dengan wajahnya sok serius sembari mengusap-usap dagunya .” Kau duduk di sampingku dan kau harus menggunakan ini “ kataku sambil mengeluarkan selembar kain .

“Nooo, untuk apa itu ?” katanya terkejut .

“Terakhir, kau harus menurut padaku” aku tersenyum . Ia hanya menghembuskan nafas pasrah “ Yah , anggap saja ini sebagai penghalang untuk dirimu menemuinya , kalau-kalau suatu hari nanti kau ingin meninjunya“

“Oh ya , aku mengerti maksud baikmu itu . Tapi akan ku habisi dia hari ini” katanya geram sementara aku mengikatkan penutup matanya itu di kepalanya “Tanganku sudah gatal, Younha-chan”

“Garuk saja” kataku sejadinya sambil memandunya masuk ke mobil. Wajahnya kini cemberut.

Di sepanjang perjalanan , tak ada satu pun dari kami yang memulai pembicaraan , sebelum aku berhenti di suatu tempat untuk membeli sesuatu .

“Hei, apa kita sudah sampai ?”

“Kyu-kun , berjanjilah untuk tidak membuka penutup itu” kataku sambil mengaitkan kelingkingku dengan kelingkingnya .

“Memang kau mau ke mana ?” katanya . Tapi aku sudah menutup pintu mobil .

Beberapa saat kemudian , aku sudah duduk lagi di mobil . Lalu aku menaruh hadiah yang ku beli untuk pria itu di jok belakang. Semoga ia senang dengan hadiahku yang tak seberapa ini .

“Younha-chan ,apa kau membeli sesuatu ? Aku lapar“ katanya merengek seperti anak kecil . Ah ya , aku baru ingat , tadi pagi kami berdua belum makan karena masakan gagal Kyu . Usut punya usut , setelah aku dera ia dengan berbagai pertanyaan , akhirnya ia mengaku ia menambahkan sesuatu yang ia temukan di kulkas. Ia pikir itu adalah wadah merica , ternyata wadah itu berisi wasabi . Apalagi karena ia pikir aku suka masakan pedas , ia berniat menambahkan merica yang banyak , tapi akhirnya … yah , kalian tau sendiri apa yang terjadi selanjutnya .Kyu memang bodoh dalam hal masak-memasak . Pantas saja para hyung memperingatiku untuk tidak memakan masakannya . Yah , akhirnya aku merasakannya, Nasi Goreng Neraka ala Cho Kyuhyun . Sangat di anjurkan untuk pergi ke dokter setelah memakannya . Berpotensi kematian bila tidak segera di tolong .

“Nanti kita akan makan . Tenang , kita hanya sebentar di sana” kataku tenang . Ia pun diam dan tidak merengek lagi .

Beberapa menit kemudian , kami sampai di tempat tujuan . Angin berhembus kencang , menerbangkan daun-daun kering yang masih bergelantung di pepohonan . Aku membantu Kyu turun dari mobil . Tak lupa aku membawa hadiahku . Kami sudah sampai di gerbang rumahnya . Halamannya luas sekali . Tapi aku sangat miris melihat keadaan yang ada di depan mataku . Kenapa aku harus pergi ke tempat seperti ini ? Aku ingin selalu tersenyum ketika melihatmu . Tapi , maaf … untuk saat ini , aku tidak bisa . Mataku mulai berkaca-kaca . Kami berdua menyeberangi tanah yang basah untuk bisa sampai ke tempatnya .

“Younha-chan , kenapa tiba-tiba dingin ya ? Anginnya kencang sekali . Apa kau bawa mantel ? Nanti kau sakit” kata Kyu tiba-tiba . Aku hanya tersenyum sambil melihat langit yang muali kelabu . Mungkin benar kata pria itu , aku akan mendapatkan pria yang akan menjagaku . Melindungiku dari apapun yang akan menyakitiku .

“Tidak apa , Kyu . Ini  hanya sebentar”

Dan akhirnya sampailah kami di tempat yang kami tuju . Aku berdiri terpaku di sana . Memandangi apa yang ku lihat sekarang . Perasaan sakit itu datang lagi , dan kini mulai merambati seluruh tubuhku . Keadaan sekitarku pun makin membuat nafasku sesak .

“Younha , aku sudah boleh membukanya kan ?” tanpa ada persetujuan dariku , Kyu pun membuka tutup matanya . Dan Kyu pun terdiam seketika melihat apa yang ia lihat di depan matanya . Sebuah nisan bertuliskan:

Kim Hyun Jung

21 Maret 1940 – 2 Februari 2000

Di bawahnya terdapat sebuah foto terpampang . Disana terdapat seorang pria yang meskipun usianya sudah setua itu namun , matanya masih berbinar , tatapannya menyiratkan semangat bagi orang yang memandangnya , garis wajah yang tegas , keras namun ketika senyum tergurat di wajahnya , ia akan berubah menjadi orang yang lembut . Garis wajah itu juga yang terlihat pada wanita yang berdiri di sampingnya . Meskipun tak membentuk garis rahang yang sama , tapi wajah lembut pria itu turun ke wanita yang kini menunduk di sampingnya . Menahan isaknya . Karena di lubuk hati yang terdalam , wanita itu yakin , ia bisa menahan tangisnya . Tapi kenyataan berkata lain .

Kyu mengambil seikat bunga yang Younha beli tadi dari tangan Younha . Ia menaruhnya di bawah nisan itu , di mana terdapat seikat bunga lain yang sudah mulai melayu dan beberapa batang dupa . Kyu pun menghidupkan dupa itu lalu berdoa dengan khidmat . Ia baru mengerti perasaan yang semalam ia rasakan . Ia belum pernah ke sini ,ke makam ayah mertuanya . Yang tak pernah ia sangka , bahwa dari pria inilah wanita yang ia cintai itu ada di sisinya sekarang . Sejak pernikahannya , ia belum pernah datang ke makam , karena Younha selalu menolak untuk membawanya ke sana . Younha tak pernah memberikannya alasan yang jelas , tapi ia menerimanya . Tapi ia tak menyangka , taruhan yang tempo hari ia lakukan dengan Younha-lah yang bisa mempertemukannya dengan sang ayah mertua . Yang bisa membuatnya mengunjunginya , mendoakannya secara langsung di depan nisan sang ayah mertua .

“Younha, sekarang giliranmu …” Kyu mempersilakan Younha untuk berdoa . Younha sudah terisak sejak tadi . Tapi ia berusaha tegar di depan makam ayahnya ketika hendak memanjatkan doa .

Ayah, mungkin ini pertama kalinya kau bertemu dengan suamiku . Ini pria yang kau bilang waktu itu . Pria yang kau percaya akan melindungi dan menjagaku dari apapun yang akan menyakitiku . Ayah , dari dulu aku selalu bangga akan dirimu . Aku selalu mengidolakanmu . Kau tau itu . Tapi … aku percaya , pria ini — meski dengan tangannya yang lembut — ia bisa melindungi sebagaimana kau melindungiku dulu . Meski kau tak pernah mengadakan pembicaraan antar laki-laki dengannya , ku rasa ia sudah menangkapnya bahkan tanpa kau katakan hal itu padanya, Ayah . Kini dan selanjutnya aku sudah tenang, kalian berdua sudah bertemu . Maafkan aku ayah , aku baru membawanya ke hadapanmu sekarang . Kuharap kau mengerti . Semoga kini , kau tenang di sana . Ayah , tolong sampaikan salam dan rasa terima kasihku pada Tuhan . Ia sungguh baik mengirimkanku pria seperti Kyu , Ia juga sangat baik bersedia menjagamu . Hm , tunggu aku Ayah …Aku juga rindu pada Tuhan”

Tepat pada kalimat terakhirku , setetes air membasahi hidungku . Kata Ayah , jika tetes pertama hujan mengenai hidungmu maka permintaanmu akan terkabul , namun jika kau sedang menyukai seseorang maka seseorang itu juga sedang menyukaimu . Lama-kelamaan tetes air yang tadinya jarang-jarang itu makin deras mengeroyok tubuh kami . Kyu hanya diam . Kali ini ia tak melindungiku dari hujan . Ia tau , ini saat-saat yang penting untukku . Karena saat-saat seperti ini jarang aku lewati . Karena di saat-saat seperti ini ia bisa tau seberapa besar sayang yang ku punya untuk pria idolaku itu dan betapa berbedanya ia dengan pria yang ada foto itu . Dan memang tak pantas untuk di samakan . Karena Cho Kyuhun berbeda dengan Kim Hyun Jung , dan tak akan pernah bisa di samakan . Ia sadar betapa berartinya pria di foto itu untuk wanita yang masih khidmat berdoa di depannya .

Hujan pun turun makin deras . Aku bisa merasakan keberadaan Ayah di sini . Aku tau kau selalu hidup di setiap ceritamu . Tiap titik air hujan itu membawa harapan dari sang dewa . Ya , tiap harapan itu membawa kebahagiaan bagi para makhluk bumi . Aku harap aku salah satu makhluk bumi itu .

Aku menegakkan kepalaku . Kini aku mulai berani menatap mata Kyu lurus .Ku harap air mataku ini benar-benar tersamarkan oleh hujan . Aku tak ingin ia melihatku yang seperti ini . Aku menatapnya yang kuyup terdiam menatapku juga . Wajahnya seperti berkata “Kau sudah selesai dengan doamu ?” Aku tersenyum.

“Mari kita pulang”seruku pada Kyu sambil tersenyum. Ia menyambut ulurun tanganku . Sebelumnya kami member hormat dulu pada nisan Ayah .

“Ayah , kami pulang” ucap kami berbarengan .

Di antara titik-titik air yang menyala karena cahaya matahari sore , kami berdua menyeberangi lahan yang penuh dengan rerumputan dan tanah yang basah . Kami pun keluar dari gerbang utama pemakaman tersebut . Sekali lagi aku menengok ke belakang .

Ayah , aku sudah membuktikan ceritamu . Tapi hanya satu yang ingin aku tanyakan dan masih belum bisa aku realisasikan untuk kehidupanku . Bisakah air mata dewa menghilangkan kesedihanku karena kepergian Ayah ? Hm , tak usah kau jawab . Aku mungkin bisa menjawabnya sendiri . Dewa terkadang mungkin melakukan kesalahan , tapi Tuhan tidak . Itu yang aku percaya Ayah . Ini jalan yang Tuhan pilihkan untukku . Untuk mengirimkan pria gagah itu Tuhan perlu media untuk menyampaikannya ke bumi , mungkin dengan di panggilnya Ayah , ini menjadi suatu yang harus ku ‘bayar’ .

Ayah, terima kasih untuk semuanya .

-END-

By inchan

Categories: Fanfiction, Korea, Mitos, Super Junior | Tags: , , , , , | 3 Comments

Post navigation

3 thoughts on “[You , Me and Our Story] Between You and That Man part 2

  1. hadeuh so sweet banget,
    masih ada lanjutannya gak?
    lanjutin dong, lanjut xD

    • aku buat sekuel chingu … ini baru part awal . aku udah buat part selanjutnya tapi belum sempet post ^^ lagipula ini ff pertama masih terlalu ngada . heheh

  2. megagamega

    eh wanita berkaki indah ni gua mampir, suami guaaaaaaaaaaaaa itu ;P katanya lu kekasih gelap 😀

Leave a comment

Blog at WordPress.com.